Sunday, January 11, 2009

Prinsip Milyarder 5: Belajar, Bukan Menyalahkan

Inilah Prinsip Dasar ke 5 Menjadi Milyarder yang mencerahkan:
Belajar, bukan menyalahkan (BEJ). Enjoy...!

BEJ adalah singkatan dari:
B, dari Blame: menyalahkan Orang lain
E, dari Excuse: beralasan
J, dari Justify: Menghakimi/ Membenarkan

Orang-orang yang miskin, ketika terjadi sesuatu hal di dalam hidupnya, dia sibuk BEJ.

Blame:
Dia menyalahkan lingkungannya, dia menyalahkan negara, menyalahkan presidennya, bahkan menyalahkan orang tuanya, bahkan pula menyalahkan engkongnya, karena dilahirkan miskin makanya sekarang dia merasa sebagai turunannya orang miskin, atau menyalahkan pendidikannya, menyalahkan umurnya, menyalahkan bahwa dia merasa tidak ada peluang, dia selalu menyalahkan.

Lalu dia juga Excuse/Beralasan:
Saya masih muda, saya masih belum belajar, saya belum pengalaman. Ini yang menyedihkan, orang-orang yang selalu BEJ seringkali yang dia katakan adalah kebenaran, tetapi saya tegaskan sekali lagi bahwa kebenaran itu TIDAK ADA MANFAATNYA!

Satu-satunya Manfaatnya untuk dia adalah MENGHENTIKAN DIA UNTUK MENJADI KAYA, Menghentikan dia untuk Take Action/ Bertindak untuk menjadi lebih baik, menghentikan dia untuk belajar menjadi lebih baik.

Kemudian Justify/ menghakimi/ membenarkan:
Ketika ada orang lain yang lebih sukses daripada dia, dia bilang: "o.. terang saja, tidak heran, sudah layak dan sepantasnya". Dia selalu justify orang lain yang lebih sukses daripada dia tanpa BELAJAR.

Ketika ada orang yang kaya, dia selalu omong: "terang saja dia kaya, dia anaknya orang kaya..., sekolah di luar negeri.., bahasa inggris lancar.., kenal anak menteri dimodalin BMW.., ya terang saja dia sekarang sukses dalam usahanya..".

Pertanyaan saya: "Ada tidak anaknya orang miskin yang sekarang SUKSES & Kaya? Jawabannya selalu: Ada.

Tapi ketika ada orang yang terbiasa men-Justify/Membenarkan orang lain lebih hebat daripada dia, Maka dia akan ngomong bagaimana? "Oh terang saja, dia anaknya orang miskin toh.. saya tau kenapa dia bisa kaya. Ya karena dia daya juang nya kuat. Dan Ya terang saja, anaknya orang miskin daya juangnya harus kuat."Ketika kita tanya: "lah kamu kenapa?" Dia jawab: "lah saya anaknya orang menengah sih.., makanya daya juang saya menengah.."

Lihat cara berpikirnya. Ketika orang tidak berhasil, dia akan selalu Tell Story, dia akan menceritakan Blame, Excuse, atau Justify.

Nah Prinsip Milyarder yang diceritakan disini adalah SELALU BELAJAR, bukan menyalahkan.

Ketika dia belum berhasil, dia selalu tanya: apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini yang akan membuat saya jadi lebih baik, lebih hebat, lebih dahsyat, lebih kuat, lebih kaya, lebih langsing, lebih harmonis, lebih tahan lama, lebih dari apapun.. sehingga kita maju selangkah lebih baik dibanding orang yang menyalahkan.

Pertanyaan saya:
Sudah BELAJAR apa Anda hari ini? Belajar apa yang akan membuat Anda jadi lebih baik? Selalu tanya hal ini tiap hari, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita beri arti yang akan membuat kita menjadi lebih baik.

Demikian Prinsip Milyarder ke 5 ini: Belajar, bukan BEJ


Sumber: Tung Desem Waringin

Prinsip Milyarder 4: Be, Do, Have

Inilah Prinsip ke 4 Menjadi Milyarder, yang telah terbukti sukses & digunakan oleh Orang-orang kaya didunia: Be, Do, Have

Be=> Menjadi
Do=> Melakukan
Have=> Mempunyai


Banyak sekali orang yang langsung ingin kaya, ingin langsung Have, langsung mempunyai.

Percaya tidak, kalau seseorang tidak Menjadi (Be) dulu dan Melakukan(Do) dahulu untuk menjadi Kaya (Have), dan tiba-tiba langsung kaya, maka dia akan tetap miskin.

Kalau dia secara mental, mindset, tingkah lakunya, habitnya, atau do nya adalah orang miskin walaupun sekarang kaya, maka dia akan tetap miskin juga.

Contoh:
Mike Tyson, seumur hidupnya dia membuat uang sekitar 300 Juta USD, tepatnya 312 Juta USD atau 3000 milyar rupiah. Ternyata baru umur 40 tahun, Mike Tyson sudah menyatakan bangkrut dan masih utang 35 Juta US atau 350 Milyar Rupiah.

Dia bisa Have, tapi kalau Do-nya atau action-nya atau habitnya masih habitnya orang miskin, dan Be-nya, dalam arti mindsetnya/ pola pikirnya: dia tidak menjadi orang kaya dulu dan kebiasaannya adalah masih kebiasaan orang miskin, maka dia akan jadi miskin.

Orang-orang yang kaya dan mencerahkan, dia tau persis bahwa dia perlu menjadi kaya dulu dalam pikiran dia, didalam sikapnya sehari-hari, dalam tindakannya sehari2, baru dia benar2 memiliki kekayaan tadi.

Sikap2 apa yang membuat kita menjadi kaya dan Tindakan2 apa yang membuat kita jadi kaya?

Kita harus terus belajar. Banyak sekali. Contoh Be untuk menjadi kaya adalah upaya kita terus membuat Nilai Tambah tadi, dan kemudian habitnya habit orang kaya, dia selalu melakukan investasi2 ditempat yang tepat, bukannya konsumsi terus menerus ditempat yang salah.

Contoh Do juga dengan mempunyai prinsip menunda kesenangan dan akhirnya nanti senang sekali, dan dia melakukan aset alokasi dan investasinya digulung terus dan ditambahkan lagi.

Dengan Do spt itu, berapapun income Anda sekarang, kalau Anda terus menyisihkan dalam sekian tahun kemudian, Anda akan pasti jadi kaya. Tapi berapapun income Anda hari ini, ketika Anda konsumsi lebih dari yang Anda dapatkan, dan terus menerus melakukannya, pasti akhirnya Anda akan miskin.

Sekali lagi, Be: Jadilah, mempunyai sikap & watak, cara berpikir orang-orang yg kaya kemudian lakukan tindakan2 dan lakukan juga kebiasaan2 orang menjadi kaya, baru kita bisa memiliki kekayaan tadi dengan aman & terus berkembang.

Demikianlah: Prinsip Be -> Do -> Have menjadi Prinsip yang ke 4 untuk menjadi Milyarder yang mencerahkan.


Sumber: Tung Desem Waringin

Prinsip Milyarder 3: Peluang Ada di Mana-mana

Apapun yg kita lihat sebetulnya sudah menghasilkan uang bagi seseorang yang lain ataupun bisa menghasilkan bagi orang lainataupun bagi kita.

Contohnya: Apa yang kita lihat sekarang? Kalau misalkan kita lihat ada wallpaper, sudah pasti ada orang yang mendapatkan uang karena wallpaper ini.

Kemudian kita melihat lantai, lantai juga menghasilkan uang untuk orang yang membuat lantai dan memasang lantainya. Kita lihat rambutnya, rambut juga sama. Rambut menghasilkan uang untuk orang yang jualan shampo, untuk salonnya.

Nah, kita harus selalu sadar bahwa apapun yang kita lihat bisa menghasilkan uang: Peluang ada dimana2.

Begitu banyaknya orang, begitu bangun sampai tidur selalu berkata: "ah, saya tidak menemukan peluang" atau "dalam hidup ini tidak ada peluang".

Sebetulnya hal itu salah, karena yang benar adalah Peluang ada dimana-mana. Jadi pertanyaan saya, dalam prinsip yang ke 3 ini, Apa peluang yang Anda lihat hari ini? Test, buka mata Anda, buka pikiran. Peluang tidak dilihat dengan mata, tapi Peluang dilihat dengan pikiran kita.

Pikirkan, bahwa benar tidak, apapun yang kita lihat, sebetulnya itu adalah peluang untuk membuat uang.

Demikian Prinsip Dasar ke 3 untuk Menjadi Milyarder Yang Mencerahkan: Peluang ada dimana-mana.


sumber: Tung Desem Waringin

Saturday, January 3, 2009

Prinsip Milyarder 2: Menggunakan Faktor Kali

Yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier. Entah itu yayasan, entah itu orang, entah itu perusahaan, entah itu negara, entah itu teknologi, entah itu mass media yang sekali kita sentuh, akan membuat nilai tambah kita mendadak membuat efek Multiplier kepada banyak orang sekaligus seketika.

Contoh orang yang kaya, Ia mempunyai nilai tambah dan Ia menggunakan faktor kali. Orang biasa mempunyai nilai tambah,tapi ia lupa faktor kali. Contohnya ada orang yang mempunyai bengkel, Ia membuat bengkelnya sedemikian bagusnya: servisnya bagus, cepat, bersih, dan murah. Itu adalah nilai tambah yang luar biasa,akibatnya bengkelnya ramai.Tapi ia lupa faktor kali, ketika begitu banyak pelanggan datang, ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas tertentu.

Bisakah ia kaya? Ya, La bisa kaya. Kaya sekali? Tidak.

Orang-orang yang kaya sekali menggunakan nilai tambah dan faktor kali. Misalnya bengkel tadi, ia menggunakan karyawan tambahan, ia memperluas bengkelnya, ia menggunakan teknologi sehingga ia bisa melayani dengan sangat-¬sangat lebih cepat dan lebih baik lagi, kemudian ia juga membuka cabang, kemudian ia menjual franchise, itu adalah faktor kali.

Dan faktor kali berikutnya ketika franchise-nya jaya dan omzetnya begitu besarnya,kemudian ia Go Public,sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dan saham perusahaannya.

Itulah faktor kali akibatnya ia menjadi sangat kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang yang mempunyai bengkel satu.

Namun harus hati-hati, orang yang celaka di dalam hidup, mereka tidak mempunyai nilai tambah dan mereka tidak mempunyai faktor kali. Misalnya mereka bekerja sehari-hari dan terus bekerja dengan biasa saja, yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis Ia tidak mempunyai nilai tambah, karena bisa digantikan oleh orang lain.

Kalau ia tidak bisa digantikan oleh orang lain dalam pekerjaannya, otomatis sebetulnya ia sudah mempunyai nilai tambah yang lebih dibanding orang lain.

Ketika ia bisa digantikan dengan mudah oleh siapapun dalam pekerjaannya, misalnya seperti orang bukakan pintu dan dia hanya bukakan pintu saja, pekerjaan ini bisa digantikan oleh siapapun yang masih hidup dan normal.

Jadi ia tidak mempunyai nilai tambah, dan kemudian ia tidak punya faktor kali, karena ia hanya melayani satu orang, atau satu perusahaan saja, akibatnya ia hidupnya akan biasa-biasa saja.

Lalu, orang yang pembawa bencana adalah orang yang lupa nilai tambah dan ia sibuk mengkalikan. Seperti orang yang membeli satu perusahaan dan kemudian ia merekayasa keuangan perusahaan itu, kemudian sahamnya digoreng naik dan dijual kepada banyak orang, seolah-olah orang lain mempunyai nilai tambah dan mendapatkan nilai tambah dan perusahaan tadi. Tetapi ternyata dalam beberapa saat perusahaannya jadi hancur, bahkan jadi kosong/ nol karena ia jual lagi sahamnya dan Ia dapat uang yang banyak. Betul ia bisa kaya dengan cara seperti itu, tapi orang ini adalah pembawa bencana, dan ia bukan Milyarder yang mencerahkan.

Sekali lagi saya tekankan di sini, Orang-orang yang sangat kaya mempunyai Nilai Tambah, dan ia Kalikan sedemikian sehingga orang banyak bisa merasakan Nilai Tambah tersebut.

Demikian Prinsip 2 Milyarder Yang Mencerahkan: Menggunakan Faktor Kali. Jadilah Milyarder Yang Mencerahkan!


Sumber: Tung Desem Waringin

Prinsip Milyarder 1: Selalu Mempunyai Nilai Tambah

Seperti seekor lebah pada waktu dia mencari madu, tanpa disadari ketika ia sampai di bunga, & kemudian bunga tadi diambil madunya, lebah tadi menyebarkan serbuk sari dari bunga2 tadi, yang membuat bunga2 tadi menjadi buah.

Demikian juga orang yang kaya yang mencerahkan, tujuan utamanya persis seperti lebah yaitu mencari sari madunya. Efek sampingnya ternyata ia membuat kebun buah yang begitu indahnya.

Orang yang kaya juga mau mencari kekayaan, tujuannya adalah mencari uang.

Dalam waktu mencari uang, ternyata ia mencerahkan dan membuat dunia ini menjadi lebih baik, membuat orang lain menjadi bersemangat, membuat orang lain jadi lebih kaya, membuat orang lain hidupnya jadi lebih indah, lebih sehat, lebih bahagia.


Prinsip 1: Orang kaya yang mencerahkan selalu mempunyai Nilai Tambah.

Apa maksudnya Nilai Tambah? Maksudnya begini: ketika anda hidup, hidup adalah nilai tambah. ketika semua orang hidup, hidup adalah nilai standard. Demikian juga ketika kita jujur, jujur adalah nilai tambah. Tetapi ketika semua orang jujur, jujur adalah nilai standard.

Dalam hidup kita harus mempunyai nilai tambah dibanding orang lain. Kita harus membuat nilai tambah dari sesuatu hal yang tidak ada menjadi ada.

Jaman dahulu pada saat nabi abraham/ ibrahim, pada waktu ia membuat nilai tambah sedemikian sehingga satu gandum menjadi 2 gandum, 2 domba menjadi puluhan bahkan ratusan domba, demikianlah ia membuat dari tidak ada menjadi ada.

Nah, orang-orang yang kaya tahu bahwa ia mempunyai nilai tambah dalam hidup ini: ia membuat service yang bagus dalam bengkelnya, membuat harganya lebih murah sedemikian sehingga orang mendapatkan keuntungan saat datang ketempat dia, atau rumah makan dengan rasa yang enak, bergizi, dan sehat.

Apapun didalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi kaya. Seperti definisi uang itu sendiri, uang adalah alat tukar nilai tambah.

Ketika kita mau dapatkan uang yang banyak, kita harus selalu tanya: "Apa Nilai Tambah Kita?"

Ketika kita berhasil membuat nilai tambah yang lebih banyak dari orang lain, maka uang akan mengejar kita. Contoh, seperti saya pribadi Tung Desem Waringin meluncurkan buku saya Financial Revolution, saya buat nilai tambah. Ketika saya percaya dalam hidup ini adalah membuat nilai tambah dan uang adalah alat tukar nilai tambah, saya membuat buku Financial Revolution saya mempunyai nilai tambah: selain materinya bagus, juga ada 2 cd audio tambahan yang tidak ada di buku yang lain di seluruh dunia. 2 cd audio, satu adalah CD Financial Revolution, dan yang kedua adalah CD Sales Magic, Bagaimana Menjual Sepotong Roti Tawar dg Harga 300 Juta, dan Orang Masih Berebut.

CD audionya bisa saya jual, tapi tidak saya lakukan. Saya tambahkan secara gratis dalam bukunya, dan itu membuat buku saya Best Seller rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) karena saya fokus pada satu hal.

Ketika saya membuat nilai tambah tanpa merugikan saya, dengan setulus hati saya berikan 2 cd audio tadi, mendadak buku saya laku 10.511 buku hanya di hari pertama secara Eceran.

Kembali lagi, apabila kita ingin kaya, selalu tanya:'Apa Nilai Tambah Saya?'.

Demikian Prinsip 1 Milyarder Yang mencerahkan, dan Jadilah Milyarder Yang mencerahkan!



Sumber: Tung Desem Waringin

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com